Sabtu, 21 Maret 2009

WakaTobi..another Indonesian Beauty..

Referensi nih, bagi yang hobi diving..WAKATOBI, Tukang Besi Island, Sulawesi Tenggara, Indonesia..

Mantap kawan pemandangannya, coba coba dicek nih gambar yg diambil dari Explore-Indonesia.com







Harus pergi neh, rekomendasi baik untuk menyegarkan pikiran anda..:D

Happy DIVING! :D

Jumat, 13 Maret 2009

Tan Joe Hok, Mengembalikan uang ke Presiden Soekarno


Semua pasti sudah tahu kehebatan Tan Joe Hok, orang Indonesia pertama yang meraih gelar juara All England pada tahun 1959. Tapi kita gak akan ngomongin hal itu sekarang.

Saya coba angkat kisah hidup dia di masanya dulu.
Setelah menjuarai All England, Tan Joe Hok pun menjadi terkenal. Bahkan setelah menjuarai AS Terbuka, Beliau menghiasi 2 halaman artikel pada majalah Sports Illustrated. Begitu banyak sumbangsihnya bagi negara, tentu penghargaan layak diberikan kepadanya.

Mengembalikan uang hadiah.
Kisah hadiah uang bermula dari keberhasilan Tan Joe Hok, yang bersama Ferry Sonneville, pulang kembali dari negeri seberang guna mempertahankan Piala Thomas di Jakarta (1961), setelah untuk pertama kalinya mereka dan timnya merebut lambang supremasi beregu bulu tangkis itu pada tahun 1958.

"Saya cari-cari nomor telepon Ferry di Amsterdam (Belanda), dan berhasil saya hubungi pagi-pagi pukul 01.30. Saya bilang kepada Ferry, ayo Fer kita pulang untuk mempertahankan Piala Thomas", tutur Tan Joe Hok. Ferry yang tengah studi ekonomi di Amsterdam setuju pulang. Dan dengan biaya serta kesadaran sendiri, Tan Joe Hok pun kembali ke Jakarta. Sementara Ferry berhasil "didatangkan" dari Belanda dengan dana yang digalang oleh pembaca-pembaca koran Star Weekly.

Begitu pertandingan usai dan Indonesia berhasil mempertahankan Piala Thomas, Tan Joe Hok segera kembali ke AS untuk menyelesaikan studinya.

"Yang saya hargai bukan pemberian uangnya, akan tetapi falsafah dibaliknya. Sebagai pemimpin tertinggi, Bung Karno sangat menghargai rakyatnya" tutur tan Joe Hok. Ia bahkan ingat benar kata-kata Bung Karno ketika Indonesia berhasil mempertahankan Piala Thomas.

"Kamu mewakili bangsa dan negaramu. Banyak doktor, insinyur,... , tetapi orang seperti kamu itu hanya bisa dihitung dengan jari. Saya bangga." kata Tan, meniru sang pemimpin revolusi itu. Bung Karno berkata "I'll give you scholarship."

Dan ternyata, begitu tiba di kampus Texas, sudah ada sepucuk amplop yang menerangkan bahwa Tan Joe Hok mendapat kiriman 1000 dollar AS dari seseorang di Indonesia. Sepertinya sudah menjadi kelaziman saat ini, jika atlet berpestasi, hadiah uang pun mengalir. Tetapi pernahkah atlet menolak pemberian uang? Tan Joe Hok rupanya mengembalikan uang pemberian Bung Karno tersebut.

"Saya kan sudah mendapat beasiswa dari Baylor University (Texas). Kenapa saya mesti menerima uang lagi? Kasihan, masih banyak mereka yang membutuhkannya. Uang saku, saya pun sudah bisa mendapatkannya sendiri dengan bekerja di kampus." tuturnya.
(Kompas, 7 Desember 2008)


Saya yakin kita bisa memetik banyak pelajaran berharga dari cerita ini. Tidak hanya memberikan kebanggaan baru bagi saya memiliki pahlawan seperti Tan Joe Hok, lebih dari itu kita dapat introspeksi diri kita lebih jauh untuk kembali mengingat perkataan JFK yang terkenal.
"Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan kepadamu, Tapi tanyakan lah apa yang sudah kamu berikan untuk negaramu"